Kesulitan orangtua dalam mengendalikan emosi anak harus dilakukan dengan tips mengubah perilaku buruk anak dengan tepat. Langkah ini berguna mengingat banyak kasus dimana para orangtua cenderung bingung dan kesulitan bahka tidak mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap perilaku buah hatnya. Berbagai cara mungkin sudah Anda lakukan mulai dari menasihati, memarahi, mencubitnya atau mencarikan hal yang membuat anak teralihkan. Meski berbagai jurus sudah dilakukan, terkadang tidak membuat anak merespon dengan baik. Bahkan bisa jadi tingkah anak semakin jadi, bertingkah makin aneh demi menarik perhatian orangtuanya. Tingkah laku anak seperti merupakan hal wajar, tetapi sebagai orangtua ada baiknya tidak membiarkan anak terus bertingkah laku seperti itu. Dan mengajarkan disiplin dapat membentuk perilaku anak lebih baik. Berikut cara mengenali perilaku buruk anak paling umum dilakukan serta cara mengatasinya.
Sponsor: pemutih wajah
1. Anak ngambek atau marah-marah
Anak mudah marah dan ngambek bisa jadi hal yang menjengkelkan dan membuat frustasi sehingga memperlemah kesabaran orangtuanya. Alih-alih ingin menenangkan anak dari amarahnya, justru banyak orangtua tak sadar bahwa ia sedang melakukan kesalahan dengan sengaja membiarkan anak terus merengek hingga memukulnya. Seperti kata pepatah, api tak bisa dipadamkan dengan api, maka itu sebagai orangtua hendaknya dapat memahami kemarahan yang dilakukan anak bisa jadi karena ada penyebabnya. Seperti yang disebut psikolog Charlotte J. Patterson, ketika anak marah dan ngambek bisa karena ada hal yang menyertainya dan anak ingin menunjukkan respon. Jadi, ada baiknya orangtua menjadi penyejuk bagi anak yang sedang marah dengan memahami perasaanya. Mungki saja sang anak tengah lapar, capek atau ingin sesuatu.
- Cara membantu anak:
Cara membantu anak meredam emosinya adalah jangan memberinya humuman supaya anak berhenti marah. Sebuah hukuman membuat anak berfikir jika perilakunya (marah) tidak menghasilkan keuntungan untuknya. Anak akan semakin jadi maharnya. Jika sudah begitu terkadang orangtua malah menghukum anak terlalu berat seperti memukul atau menyuruhnya jongkok. Trik jitunya adalah peka mengenali perasaan anak dengan mengetahui apa kesukaannya, hindari memaksa, atau tawarkan pada anak untuk memilih melakukan sesuatu. Jangan lupa bangun komunikasi pada anak, memeluknya, memberi larangan yang logis, berikan teladan dan tenanglah.
2. Anak suka merengek dan nangis
Hampir sama dengan kasus anak ngambek atau marah-marah, anak merengek bisa karena ada hal yang tidak dituruti oleh orangtuanya. Menurut psikolog Mary-Elaine Jacobsen untuk mengatasi tindakan anak merengek maka jangan turuti ketika anak meminta sesutau sebelum Anda mengizinkan. Cara ini bisa membantu mendisiplinkan anak dan bentuk kasih sayang orangtua. Tetapi kadang rengekan anak membuat orangtua jengkel. Masa transisi anak dari kecil ke dewasa juga jadi pemicu anak mudah merengek sebab jiwa dan emosinya belum terkendali dengan baik. Rasa kesal orangtua pada anak, jika tak diatasi dengan sabar dan bijak justru dapat membuat anak semakin sulit dikendalikan dan menjadi pemberontak.
- Cara mengatasi:
Untuk dapat mengatasi anak merengek adalah dengan mengalihkan fokus pada permainan. Seperti bermain teka-teki, permainan, mengajak anak bercanda atau bercerita. Namun jika anak masih saja merengek bisa gunakan hukuman ringan dan beri aturan secara konsisten. Ingatlah bahwa untuk mengatasi anak merengek harus dengan kesabaran bukan emosi yang berlebihan. Konsisten dan tegas dalam mengambil sikap dapat mengajarkan anak bahwa sikap yang Anda berikan adalah jawaban atas tindakan yang anak lakukan.
3. Anak suka memukul atau mencakar
Anak suka bertengkar dan memukul temannya, merupakan hal biasa. Namun perlu diingat bahwa kebasaan ini jika dilakukan terlalu sering juga tidak baik. Anak suka memukul temannya karena sesuatu yang sepele kemungkinan nanti akan berdampak pada hubungannya dengan teman-temannya ketika dewasa. Bisa jadi anak menjadi teman yang dikucilkan di sekolahnya. Belum lagi kebiasaan ini bisa membentu karakter anak menjadi lebih kasar.
- Cara mengatasi:
Cara mengatasi tingkah laku anak suka mencakar menurut pakar spikolog Lori J. Warner adalah dengan memahami maksuda dari sang anak. Ketahui alasan anak melakukan tindakan kasar terhadap temannya ataupun saudaranya. Ajarakan sikap untuk tidak memukul atau melakukan tindakan kasar terhapat temannya. Jelaskan bahwa sikap yang anak lakukan bisa berakibat buruk baginya dan dianggap dapat menghina orang lain. Dan tindakan orangtua paling bijak untuk atasi permasalah anak ini adalah dengan tidak memukulnya, tunjukkan cara berkomunikasi yang baik, dan sesering mungin menyediakan banyak waktu untuk anak.
4. Menggunakan Kata-Kata Kasar
Ucapan kasar yang kerap dilontarakan oleh orangtuannya bisa berdampak buruk bagi anak. Seringkali orangtua tak sadar apa yang ia ucapkan bisa membuat anak mudah melakukan hal serupa. Artinya anak bisa merekam setiap perkataan buruk yang anda lontarkan. Bisa jadi anak juga mudah merespon dengan mencoba memakai kata-kata tersebut di depan orang lain atau orangtuannya. Karena balita adalah usia emas maka ia akan mudah menyerap informasi sebab kemampuan belajar dan daya tangkaonya sangat sensitif. Jika anak mendengar hal buruk atau positif maka ia mudah menirunya.
- Cara mengatasi:
Saat anak mulai mengumpat atau berkata kasar didepan Anda, segera beritahu atau nasihati jika kata-kata itu tak boleh diulangi. Anak haru bisa belajar tentang mana bahasa yang boleh atau tidak boleh digunakan. Dan kata-kata positif bisa membantu membentu karakter anak dengan baik. Langkah lainnya adalah menjauhkan anak dari aktivitas ketika ia sedang mengumpat. Jika anak benar-benar mengumpat jangan berteriak atau marah, genggamlah tangan anak dengan suara lembut, dan jika umpatan terjadi lebih dari 3 kali berikan hukuman lebih keras supaya anak bisa lebih disiplin. Ketahui juga sejauh mana pemahaman anak dengan kata-kata yang ia ucapkan, bersikaplah tenang, beri contoh yang baik dan awasi kegiatan anak ketika bermain gadget atau menonton TV.
Demikian kebiasaan buruk dan cara orangtua menangani kenakalan anak. Pastikan Anda bijak dalam merespon kenakalan anak dengan cara yang mudah ia pahami.