Apa saja tantangan jadi seorang solopreneur beserta cara mengatasinya? Profesi solopreneur kadang terdengar asing di telinga kita. Padahal istilah ini sama artinya dengan membangun karir seorang diri. Jika sudah begitu, pernahkan terpikir menjadi solopreneur?
Sponsor: pemutih wajah
Apa itu solopreneur?
Kata solopreneur memang masih terdengar asing namun solopreneur sendiri adalah sebutan untuk mereka yang terjun di dunia bisnis dengan usaha milik mereka sendiri. Seorang solopreneur sebenarnya memiliki etos dan jiwa kerja keras yang dijalankan secara mandiri. Menurut Steve Jobs, seorang tokoh bisnis dan pendiri pendamping, ketua, dan mantan CEO Apple Inc., solopreneur identik dengan mereka yang memiliki ide besar serta minat atau passion tertentu guna menjaankan bisnisnya. Oleh sebab itu, banyak dari para pelaku solopreneur yang harus berjalan sendiri untuk mewujudkan gagasan dan ide besarnya. Meski ada yang beranggapan bahwa solopreneur itu sama dengan entrepreneur, namun sejatinya berbeda. Entrepreneur akan bekerja untuk membangun sistem, sementara solopreneur bekerja sebagai sistemnya.
Melihat kenyataan tersebut, hampir semua orang memiliki cita-cita jadi seorang ahli bisnis atau entrepreneur sukses dalam karirnya. Meski banyak tantangan yang mesti dihadapi, benar memang jika jadi entrepreneur bukan perkara mudah. Sementara jadi solopreneur juga demikian. Anda bisa bayaknya bagaimana merintis karir seorang diri. Meski begitu banyak kebebasan dimana Anda bisa mengekspresikan banyak ide dan kehendak sesuka hati.
1. Kewalahan Saat Mengatur Waktu
Saat Anda berkeinginan jadi solopreneur pasti ada banyak waktu yang harus diperhatikan. Anda wajib mengatur atau memanagemen waktu agar berjalan efektif. Seorang solopreneur umumnya akan merasa kewalahan akibat dari banyaknya pekerjaan yang menumpuh padahal waktunya sangat terbatas. Solusi tepatnya adalah dengan mengatur setiap pekerjaan. Agar lebih efektif buat setiap jadwal untuk membantu menyelesaikannya. Jika Anda bekerja di bidang online, maka buat jadwal promosi atau kapan harus mem-posting konten. Atur juga waktu untuk istirahat agar pikiran dan tubuh tetap fit.
2. Malas Membuat Pembukuan
Masalah paling klasik yang banyak didera orang saat berwirausaha adalah malas untuk membuat pembukuan entah itu masalah pengeluaran atau pendapatan. Masalah inilah yang paling sering dialami para solopreneur. Terlebih saat proses bisnis mulai mem baik, maka pembukuan sial rincian anggaran adalah hal yang banyak diabaikan oleh para solopreneur. Padahal jika Anda lebih rajin dan paham, melakukan pembukuan semacam ini justru menjadi cara yang membuat perencanaan keuangan bisnis jadi lebih matang. Jika Anda masih malas melakukannya, maka bisa sewa jasa akuntan profesional atau gunakan aplikasi akuntan sederhana.
3. Takut untuk Melakukan Pemasaran
Ketika melakukan proses pemasaran, ada hal yang mesti dilakukan seorang solopreneur salah satunya mempromosikan produk yang ia jual. Namun sayangnya banyak yang masih merasa gugup melakukannya atau kesulitan mencari cara melakukan pemasaran yang efektif. Kunci untuk mengatasi hal ini adalah dengan berlatih menjadi seorang tim pemasaran yang baik. Tidak perlu langsung bertatap muka dengan target pemasaran, karena kita bisa memulainya dari media sosial terlebih dahulu. Hal ini juga menjadi permasalah klasik yang umum dialami. Jadi mulailah belajar tentang minat atau keinginan yang pengguna media sosial inginkan. Anda juga bisa mempelajari bagaimana melakukan target pemasaran secara langsung. Cara ini akan membantu dan melatih Anda agar terbiasa berhadapan dengan banyak orang. Jika konsisten, maka semakin mahir mrlakukannya maka Anda pun akan mudah memperkenalkan bisnis tersebut secara lebih luwes.
4. Terisolasi Dalam Lingkungan Kerja yang Monoton
Banyak yang terjebak dengan lingkungan monoton yang menjadi satu penghambat kesuksesan seorang solopreneur adalah mengubah pola pikir secara terbuka dan lebih kreatif lagi. Lakukan pekerjaan secara statis saat berada di lingkungan yang membosankan justru membuat Anda makin sulit mengasilkan banyak ide baru dan bahkan dapat terjebak pada kondisi atau rutinitas yang lebih membosankan. Untuk membantu mengatasi hal tersebut, maka cari banyak pergaulan dengan orang-orang sekitar Anda dan curi ilmu terbaiknya. Anda juga bisa menumbuhkan kembali semangat dengan mencari waktu untuk refreshing agar mengembalikan semangat yang sempat berkurang seperti jalan-jalan, nongkrong bersama teman atau melakukan hal menarik lainnya.
5. Malu untuk Belajar dari Orang Lain
Satu lagi hambatan yang membuat seorang solopreneur merasa belum sukses atau bahkan gagal yakni malu untuk belajar kepada orang lain. Anda diciptakan sebagai makhluk yang tak biaa hidup dan menyelesaikan banyak tugas seorang diri. Butuh orang lain untuk membantu Anda. Maka dari itu, membuka diri untuk mau belajar dengan orang lain atau bisa ikuti seminar bisnis, membaca buku tentang bisnis atau manfaatkan waktu atau event bisnis. Jadi hari ini bukan waktunya untuk malu bertanya pada orang lain namun mulailah perbaiki bisnis dengan banyak bertanya. Banyak para solopreneur yang sukses berkat berusaha bergabung dengan komunitas atau orang yang lebih pandai darinya.
Demikian yang bisa disampaikan seputar tantangan menjadi seorang solopreneur dan cara untuk mengatasinya. Meski terlihat berat namun banyak orang merasa puas dengan apa yang diraihnya selama ia mampu dan mau. Seperti di negara Amerika dimana industri teknologinya berkembang sangat pesat akibat dari banyaknya orang-orang atau masyarakatnya yang bekerja sesuai passion atau minat yang mereka miliki. Karena sejatinya, kesuksesan dalam karir tak lepas dari cinta dan semangat mereka terhadap pekerjaan yang disukai.
Comments
