Kesempatan kali ini penulis akan mengulas Soichiro Honda penemu mesin motor sekaligus pendiri usaha otomotif Honda yang sudah mendunia dan selalu memimpin pasar dan selalu terdepan dalam membuat inovasi-inovasi. Honda dalam menemukan inovasi-inovasinya dibidang mesin juga tidak terlepas dari cara belajarnya yaitu dengan melakukan pengamatan. Soichiro waktu itu berumur 16 tahun, dan tak mau melanjutkan sekolah. Karena ia menganggap sekolah saat itu hanya membuang waktu. Ia hanya ingin mendalami tentang mesin mobil. Dari cerita ni kita akan mengetahui bagaimana kisah lahirnya motor Honda muncul.
Biodata Singkat
Soichiro Honda, lahir 17 November 1906. Meninggal 5 Agustus 1991 di usia 84 tahun. Ialah seorang industrialis Jepang yang dilahirkan di Hamamatsu, Shizuoka, Jepang.
Masa kecilnya dihabiskan oleh Soichiro dengan membantu ayahnya dalam bisnis reparasi sepeda. Saat umur 15 tahun, tanpa pendidikan formal, Soichiro pindah ke Tokyo untuk mencari kerja. Tahun 1922 ia magang di sebuah. Dia tetap bekerja di sana selama enam tahun sebelum kembali ke kampung halamannya untuk memulai usaha reparasi mobilnya.
Honda memang amat gemar mengikuti balapan otomotif. Bahkan ia berhasil menciptakan rekor kecepatan di tahun 1936. Sampai-sampai mengalami cedera dalam sebuah kecelakaan yang parah, tulangnya patah termasuk di kedua pergelangan tangannya. Lalu Honda dibujuk istrinya untuk berhenti membalap. Setelah itu Soichiro memutuskan untuk berkonsentrasi pada usahanya. Tahun 1937 dia pindah ke pembuatan cincin-piston dengan mendirikan Industri Berat Tokai Seiki (IBTS,Tokai Seiki Heavy Industry). Singkat cerita pada 1948 dia menjual IBTS kepada Toyota seharga 450.000 yen (kira-kira sama dengan 1 juta dolar AS jika diukur pada tahun 2003).
Pada tahun 1948-lah Soichiro Honda memulai produksi sepeda motor sebagai presiden Honda Corporation. Honda mengubah perusahaan tersebut menjadi sebuah perusahaan multinasional berharga milyaran yang memproduksi sepeda motor terlaris di dunia.
Ia menjabat sebagai presiden perusahaan hingga dia pensiun pada 1973, kemudian tinggal sebagai direktur dan diangkat sebagai “penasehat tertinggi” pada 1983. Seusai pensiun Soichiro Honda menyibukkan dirinya dengan pekerjaan yang berhubungan dengan Yayasan Honda.
Perjalanan hidup dan kariernya
Soichiro Honda lahir sebagai anak pertama seorang pandai besi bernama Gihei Honda. Ia lahir di tahun 1906 di sebuah desa kecil bernama Komyo (sekarang bernama Tenryu), Jepang. Ia sama sekali tidak mengenyam pendidikan formal memadai dan tidak cemerlang di sekolah. Tetapi punya semangat dan cita-cita yang sangat tinggi.
Berbagai literature/sumber menyebutkan bahwa awal ketertarikannya pada dunia otomotif diawali pada usia yang sangat muda. Pada tahun 1922 dia tidak meneruskan keahlian ayahnya sebagai seorang pandai besi, tetapi memilih untuk bekerja di sebuah bengkel Art Shokai. Pekerjaannya tidak langsung berhubungan dengan mesin seperti yang dia inginkan. Awal mula Honda bekerja sebagai seorang tenaga cleaning service sembari mengasuh bayi dari pemilik bengkel. Sampai akhirnya pemilik bengkel menemukan bakat Honda yang sesungguhnya. Enam tahun kemudian dia dipercaya membuka bengkel cabang Art Shokai di Hamamatsu. bengkel itulah yang membuka jalan selanjutnya.
Awalnya, dia berpikiran bila bengkel miliknya merupakan bengkel satu-satunya, tetapi ternyata tak lama kemudian harus dihadapkan pada kenyataan bahwa bengkelnya tidak sendirian. Segera muncul pesaing-pesaing baru. Namun ia memiliki 2 langkah untuk memenangkan persaingan. Pertama ia menerima perbaikan yang ditolak sebelumnya oleh bengkel lainnya. Kedua adalah bekerja secepat mungkin sehingga pelanggan tidak butuh waktu lama untuk menunggu.
Beberapa di bawah ini ialah yang dilakukan Soichi dalam menciptakan mesin Honda:
Hobi Mengamati
Ketertarikan Honda dalam dunia mesin sudah terlihat ketika dirinya masih kecil. Sebelum masuk ke dunia sekolah, Honda terbiasa membantu ayahnya mereparasi alat-alat pertanian di bengkel ayahnya. Pada usia 8 tahun, ia rela bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Ia sangat gemar mengamati mobil yang melintas di jalanan. Dan pada usia 12 tahun ia sudah menciptakan sepeda motor sederhana dengan model rem kaki. Ia juga suka mencuri-curi waktu pada saat bengkel tutup untuk sekedar melihat dan menganalisa mesin mobil. Dari situlah pengetahuannya tentang mesin berkembang.
Ketahanan dalam Mengamati
Honda selalu bisa menyelesaikan permasalahan yang tidak bisa diselesaikan oleh orang lain. Prestasi kerjanya juga semakin membaik. Tak peduli meski harus bekerja dari pagi sampai larut malam. Ia tetap berkkonsentrasi dan menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya. Dia bahkan mampu berdiri berjam-jam hanya untuk mengamati kinerja suatu mesin
Ketelitian dan Kepekaan
Soichiro Honda sangatlah teliti. Ia sangat peka terhadap suara mesin. Setiap oli yang bocor tidak pernah luput dari pandangannya. Suatu hari ia melihat bahwa rujji-ruji mobil yang saat itu terbuat dari kayu sangat sulit meredam goncangan. Oleh sebabnya ia mengusulkan agar mengganti ruji kayu menjadi ruji besi. Honda kemudian menjual idenya itu dan ruji-ruji besinya laku keras bahkan hingga diekspor ke seluruh dunia. Saat itu usianya adalah 30 tahun dan ia menandatangani hak patennya yang pertama.
Kemampuan membaca peluang
Di masa setelah perang di Jepang, dimana benda-benda masih sangat langka, justru industri tekstil berkembang sangat pesat saat itu. Namun Honda tidak kehabisan ide cemerlang. Setelah melihat sepeda, ia mempunyai ide untuk memasang mesin pada sepeda dengan memanfaatkan mesin-mesin bekas perang. Ia membuat sepeda motor dengan mesin pemancar radio. Dari situlah yang menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Ciptaanya yang luar biasa ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat sekitar. 24 September 1948, berdirilah Honda Motor Company dengan produk pertamanya yang dinamakan “Dream” dengan slogan perusahaan Honda yaitu “The Power Of Dream”