Memiliki seorang buah hati merupaka hal yang menggembirakan bagi pasangan, terutama bagi yang telah menikah dan menunggu sejak lama. Sebagai orang tua, terutama wanita yang menjadi ibu akan selalu berusaha untuk memperhatikan perkembangan bayinya mulai dari saat pertama kali dilahirkan. Dalam pertumbuhannya, bayi memiliki beberapa fase mulai dari sejak lahir hingga menjadi manusia dewasa seutuhnya. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi akan berbeda dengan bayi yang lainnya. Termasuk pula saat bayi tersebut mulai memasuki fase tumbuh gigi. Fase awal tumbuhnya gigi rata-rata berada pada usia kurang lebih 4 hingga 6 bulan. Sebutan untuk calon gigi yang akan tumbuh ini disebut dengan gigi susu, jumlahnya sebanyak 20 buah berupa tonjolan di sepanjang geraham atas dan bawah. Gigi susu pada anak ini akan terus tumbuh dan berakhir ketika anak tersebut berada pada usia sekitar 2 hingga 3 tahun. Setelah anak melewati masa balita, maka gigi susu akan bertahap tanggal dan digantikan dengan gigi tetap.
Peristiwa tahap bayi tumbuh gigi susu biasanya disertai dengan beberapa gejala umum yang sering dialami pada hampir semua bayi pada umumnya. Hal pertama yang terjadi biasanya adalah berupa demam. Sebelum gigi awalnya tersebut tumbuh, anak cenderung menunjukkan kondisi rewel disertai demam sekitar suhu 38oC. Namun, agar lebih yakin, ada baiknya jika anak dibawa ke dokter untuk mengetahui kondisinya apakah demam tersebut disebabkan karena akan tumbuh gigi atau sebab yang lain.
Selain gejala demam, bayi seringkali merasa tidak nyaman dengan gusinya, yang ditandai dengan pelampiasannya pada gigitan. Bahkan pada saat disusui, bayi mungkin saja reflek menggigit puting sang ibu, karena adanya rasa gatal pada gusi. Rasa gatal ini mungkin disebabkan karena gusi membengkak karena adanya tekanan yang ditimbulkan gigi yang akan keluar melalui gusi.
Gejala lain yang tampak saat bayi akan tumbuh gigi adalah pengeluaran air liur yang terlihat tidak seperti biasanya. Intensitas air liurnya akan bertambah seiring bertambahnya gigi yang akan muncul. Jika hal ini terjadi, ibu perlu untuk sesering mungkin membersihkan air liur yang menete keluar melalui mulutnya dengan menggunaka sapu tangan atau tissue bayi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko iritasi kulit pada bayi.
Efek lain dari tumbuhnya gigi pada gusi adalah bayi kehilangan nafsu makan. Selain mungkin gusi terasa gatal, gusi bisa saja terasa nyeri. Rasa nyeri ini kemudian menyebabkan bayi akan cenderung rewel dan susah untuk ditenangkan. Jika anak rewel maka akan mempengaruhi makanan yang dimakannya, atau bahkan menolak makanannya. Seorang anak tetap diberi makan, namun tidak terlalu dipaksakan. Yang penting adalah pada pemberian air susu ibu (ASI). Jika gigi anak sudah mulai ada yang tumbuh, maka perlu juga dilakukan perawatan agar tidak berlubang. Perawatan gigi susu diperlukan agar tidak menimbulkan masalah berupa carries atau lubang. Anak yang mengalami sakit gigi pasti akan lebih merasa sakit dari pada saat akan tumbuh gigi. Perawatan gigi susu bisa dengan menyikat gigi, menggunakan sikat yang sesuai dan pasta gigi tanpa fluoride yang sesuai untuk anak.