Tips & Trik Parent

Tips Atasi Anak Suka Bully Teman

Bukan hanya anak yang menjadi korban bully saja yang harus diperhatikan dan juga harus ditangani dengan benar, namun anak yang suka melakukan bully terhadap teman juga harus diperhatikan dan diberikan cara khusus untuk mengatasinya. Jika mama menghadapi satu permasalahan tentang seorang anak yang sangat suka untuk mem bully temannya baik itu saat disekolah ataupun untuk dilingkungan rumah, mama memerukan tips atasi anak suka bully teman yang tepat supaya anak tidak lagi terus menerus menjadi penindas bagi teman-teman mereka.

Sponsored by: dr rochelle skin expert

tips-atasi-anak-suka-bully-teman

Perilaku buruk ini tentu akan sangat merugikan, bahkan bukan hanya dari korban atau teman yang di bully oleh anak, namun lama kelamaan kebiasaan ini jika dibiarkan juga akan menyerang pribadi ataupun psikis oleh anak. Efek paling buruk yang bisa dirasakan oleh anak jika mama tidak segera mengatasinya seperti anak yang kemudian menjadi memiliki kebiasaan bully secara terus menerus hingga anak yang akan dikucilkan oleh masyarakat dan akhirnya dia tidak akan memiliki teman karena sikapnya ini. Pasti akan banyak orang yang melarang, khususnya orang tua untuk mendekati anak sehingga anak akan menjadi pribadi yang tertutup dan terkucilkan. Oleh karena itu mama, coba terapkan tips atasi anak suka bully teman berikut ini untuk membuat pribadi anak menjadi lebih baik lagi.

1. Hindari Menggunakan Kata Klise

Saat mama tahu pertama kali atau melihat secara langsung ketika anak melakukan bully atau melakukan perilaku yang kurang pantas, pasti mama akan merasa kaget dan marah. Ekspresi yang kemudian akan diberikan ketika mama kaget dan marah adalah dengan mengatakan apapun yang ada dipikiran mama tanpa bisa untuk mengontrolnya terlebih dahulu. Hal ini tentu harus mama hindari. Kata-kata klise seperti menggatakan “jangan mem-bully”, “itu tidak boleh”, “itu berdosa”, “itu jahat” dan berbagai kata lainnya harus sangat dihindari oleh mama. Justru mama harus menggunakan kata yang lebih sesuai dengan kejadian dan situasi pada saat anak melakukan hal bully tersebut. Kemudian berikan arahan untuk anak supaya bisa memiliki sifat yang lebih berempati terhadap orang lain.

2. Jelaskan Apa Itu Bullying

Anak yang melakukan kebiasaan buruk bisa dikarenakan karena anak tidak tahu persis apa yang sebenarnya ia lakukan. Ia tidak sadar jika apa yang mereka lakukan tersebut salah dan melukai perasaan ataupun fisik dari teman-temannya. Mama bisa memberikan penjelasan dan menunjukan sebenarnya bagaima sih itu bullying. Mama bisa menunjukan bagaimana sebenarnya konsep bullying dan kenapa bully bisa menjadi hal yang salah untuk dilakukan. Mama juga bisa mencari contoh lain yang membuat anak untuk lebih termotivitasi melakukan hal yang lebih baik. Misalnya seperti mengarahkan untuk menjadi pemimpin sebuah kelompok yang bijak dan karena dipercaya daripada harus melakukan bully hanya untuk terlihat keren dan nampak lebih mendominasi.

3. Buat Anak Mengungkapkan Perasaannya

Bully bisa saja terjadi karena ada sesuatu hal yang dirasa anak kurang pas untuk dia atau bahkan hal yang mereka benci. Saat mama mulai melihat pertengkaran atau perilaku anak yang kurang baik, bujuk anak dan ajak anak untuk tau apa yang sebenarnya mereka rasakan. Bujuk anak supaya bisa mengutarakan perasaan kesal yang dimiliki oleh anak, seperti saja “Dia menyebalkan!”, “Dia merebut mainanku!” atau lainnya yang sekiranya menjadi hal penyebab dia kesal. Dengan mengutarakan peasaannya ini akan membuat anak bisa berpikir logis supaya bisa mencari jalan keluar dari permasalahannya. Cara berpikir logis inilah yang nantinya sangat membantu untuk menurunkan tingkat emosi dan juga menurunkan risiko dia berperilaku kasar.

4. Berikan Perasaan Kasih Sayang yang Cukup

Perilaku bully bisa datang karena ada perasaan yang tidak baik didalam dirinya. Bisa saja perasaan karena minder, tidak percaya diri atau kurang cukup perhatian dan kasih sayang dari orang disekitarnya. Perasaan ini akan menimbulkan perasaan untuk bisa menarik perhatian orang lain dengan melakukan bully terhadap teman-temannya. Mereka mencari perhatian dengan melakukan cara mereka sendiri yang justru hal tersebut menjurus ke perilaku yang salah. Oleh karena itulah mama harus memastikan jika anak memiliki perasaan kasih sayang yang cukup dan juga perhatian yang cukup terhadap anak. Banyak kasus bully yang terjadi karena anak yag merasa kurang percaya diri, merasa tidak dihargai ataupun merasa tidak diakui. Berikan perhatian kepada anak dan terus tumbuhkan rasa percaya diri untuk membuat perilaku anak menjadi lebih baik lagi.

5. Biasakan Untuk Meminta Maaf

Ungkapan maaf adalah salah satu cara untuk membuat anak bisa merasakan penyesalan dan tidak akan mengulagi perbuatannya lagi. Meminta maaf kepada teman-temannya yang ia sakiti akan menjadi salah satu cara bagi anak untuk menyesali perbuatan yang sudah ia lakukan. Hal ini juga menjadi salah satu pengakuan jika memang anak sedang melakukan bully dan mereka salah untuk melakukan hal tersebut. Kata maaf juga menjadi satu cara bagi mereka untuk belajar saling ber empati dengan teman-temannya, sehingga mereka tidak akan lagi untuk melakukan bully. Mama juga bisa memberikan konsekuensi atas apa yang mereka lakukan. Berikan hukuman yang sekiranya benar-benar membuat mereka kapok dan tidak lagi melakukan bully terhadap temannya.

Bullying dilingkungan anak memang bisa saja marak terjai karena memang kurang pengawsan dari orang tua. Coba untuk terus menghadapi anak dan memberikan perhatian yang lebih supaya anak tetap merasa nyaman dan tidak merasa tersisihkan dilingkungannya sendiri. Dengan hubungan yang baik dan juga beberapa tips atasi anak suka bully teman diatas, tentu akan membuat anak  memiliki perilaku yang lebih baik lagi.

Baca juga: Cara Mengatasi Demam Pada Anak

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });